cara transfer bri ke mandiri – Sewaktu mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah dulu, dari awal saya sudah berencana untuk memberikan sebagian gaji pertama untuk orangtua. Ini sebagai bentuk terima kasih pada mereka.
Bagaimana tidak, dukungan orangtua sangat mempengaruhi langkah pendidikan yang saya lalui. Seringkali saya melihat orangtua saya banting tulang untuk membayar biaya sekolah saya sejak di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Ada juga suatu saat dimana ibu saya rela menggadaikan cincin pernikahan pemberian ayah demi mendapatkan uang untuk biaya pendaftaran masuk kuliah. Jika teringat hal itu, saya sering sekali menitikkan air mata.
Saya pun bertekad untuk tidak mengecewakan orangtua saya untuk menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia.
Ketika sejumlah uang gaji pertama masuk ke rekening saya, yang terpikirkan pertama kali saat itu adalah orangtua.
Uang yang akan saya berikan memang tidak seberapa bagi mereka. Tapi, setidaknya saya ingin mereka tersenyum. Setidaknya saya bisa membantu menambah uang untuk keperluan biaya hidup mereka sehari-hari.
baca juga cek saldo bri
Lalu saya pun teringat dengan sebuah pelajaran yang saya dapat ketika mendengarkan ceramah dari salah seorang ustadz favorit saya. Ia berkata bahwa sedekah yang paling baik adalah sedekah pada orangtua.
Selain bisa membahagiakan orangtua, rezeki kita pun akan baik dan bermanfaat. Maka dari itu, hal pertama yang saya lakukan setelah pulang kerja bukan pergi ke mall untuk menghabiskan uang dengan berbelanja ini-itu.
Bukan juga nongkrong bersama teman-teman dan mentraktir mereka. Melainkan, pergi ke ATM untuk transfer sejumlah uang untuk orangtua saya. Maklum, mereka tinggal di luar kota tempat saya tinggal.
Sebelumnya, saya meminta nomor rekening Ibu. Ibu saya sempat bertanya-tanya untuk apa meminta nomor rekening. Saya pun menjawab jujur bahwa saya ingin membagi kebahagiaan untuknya dan Ayah atas pekerjaan yang saya dapat.
Saya ingin mereka pun merasakan ‘manisnya’ gaji pertama ini. Ibu sempat menolak. Katanya, uang itu saya pakai saja untuk membeli kebutuhan-kebutuhan saya.
Lagipula, uang yang Ibu dan Ayah miliki sudah cukup untuk membiayai kehidupan mereka. Ibuku bilang, jangan khawatir soal hal itu.
Ketika mendengar hal itu, hati saya mencelos. Mereka sudah mengeluarkan biaya suapaya saya bisa hidup dan berpendidikan.
Namun setelah saya memiliki sedikit uang untuk membalas itu semua, mereka tidak berharap apa-apa. Memang benar ya cinta orangtua tanpa pamrih.
Saya pun bersikeras untuk memberikan uang pada orangtua saya.
Setelah beberapa saat mencoba merayu Ibu untuk memberikan nomor rekening, akhirnya Ibu memberikannya. Bank yang Ibu miliki adalah Bank Mandiri. Sedangkan bank yang saya gunakan untuk transaksi gaji adalah Bank BRI.
baca juga limit transfer atm bri
Berbeda bank biasanya akan dikenakan biaya administrasi. Namun itu tidak apa untuk saya. Uang bisa dicari lagi. Sedangkan kasih dan ridho orangtua dimana lagi saya bisa mencarinya selain dari orangtua saya, bukan?
ATM Bank BRI tersedia di kompleks lingkungan kantor saya. Hanya butuh 5 menit berjalan dari kantor ke ATM. Ketika pulang pun saya melewatinya, jadi bisa memudahkan.
Seperti biasa, saya memasukkan kartu ATM ke mesinnya, memasukkan PIN, lalu mengikuti langkah-langkah yang ada pada layar, yaitu memilih menu ‘Transfer ke Bank Lain’. Ada satu hal yang perlu diingat.
Berhubung ini adalah transfer antar bank, saya membutuhkan kode Bank Mandiri. Namun, saya tidak khawatir karena daftar kode bank tersedia di menu ATM. Hasilnya, saya menemukan kode Bank Mandiri yaitu 008.
Dengan segera saya masukkan kode tersebut, diikuti dengan memasukkan nomor rekening ibu saya. Selanjutnya, saya mengisi jumlah uang yang akan saya transfer. Lalu mengikuti apa yang tertera pada layar.
Semua beres dalam waktu singkat. Selembar struk keluar dari mesin ATM sebagai tanda bahwa transaksi berhasil dilakukan.
Oya, jangan lupa mengambil kembali kartu ATM nya. Hati-hati jangan sampai tertinggal, atau terlalu lama Anda diamkan—tidak diambil, karena ini akan membuat kartu ATM tertelan.
Ketika saya melihat rincian pada struk, saya melihat jumlah uang yang ditransfer dan juga jumlah saldo rekening saya saat ini. Berkurang Rp. 5000 sebagai biaya admin.
Walaupun berbeda bank, transaksi sangat mudah dilakukan.
Hanya saja, ini adalah untuk orang yang tidak perhitungan keluar uang Rp. 5000 untuk biaya admin. Untuk saya itu tidak masalah. Namun, ada kalanya saya keberatan dengan biaya administrasi ini.
Misalnya saat saya belanja di online shop. Belum ditambah ongkos kirim, belum juga tambahan biaya administrasi. Tapi yah, apa boleh buat. Lewat ATM, e-banking, SMS banking, ataupun melalui teller, jika berbeda bank pasti dikenakan biaya admin.
Nasib berbeda bank.
Tak berapa lama berselang setelah saya transfer, ibu saya menghubungi. Ia mengatakan bahwa dirinya dan Ayah sangat terharu.
Dan tetap saja berkata, tidak usah memberi sampai segininya. Memang, orangtua selalu berlebihan seperti itu. Padahal yang saya transfer tidak seberapa.
Apakah orangtua kalian pun seperti itu? Belum lagi, ucapan do’a dari mereka untuk saya. Sungguh saya merasakan keikhlasan do’a mereka. Saat itu, dalam hati saya pun berdoa semoga kebaikan-kebaikan yang tersampaikan dari do’a orangtua saya terlabulkan.
Bukankah do’a orangtua itu sangat bersar kemungkinannya untuk dikabulkan? Keajaiban do’a orangtua saya itu terkabulkan ternyata. Karena di bulan berikutnya, saya mendapat rezeki lebih berupa kesehatan, dan bonus yang datang tak terduga.
Bulan depannya, saya pun mengtransfer ke rekening bank Mandiri mereka. Begitulah ritual saya setiap bulan setelah habis gajian. Itu menjadi rutin saya lakukan untuk orangtua.